Senin, 22 April 2013

PARAMETER KUALITAS AIR YANG MEMPENGARUHI ALKALINITAS

Gambar. Tambak Udang Vaname "Dwi Devi Lancar" Tuban

Dalam kegiatan budidaya perikanan banyak sekali faktor yang mempengaruhi nilai kualitas air. Nilai kualitas air dipengaruhi oleh beberapa faktor baik parameter kualitas air itu sendiri maupun oleh biota yang terdapat diperairan, pakan dan sebagainya. Parameter kualitas air salah satunya adalah nilai alkalinitas yang  berpengaruh terhadap kehidupan biota diperairan terutama perikanan budidaya. Beberapa parameter kualitas air yang mempengaruhi nilai alkalinitas dalam budidaya perikanan terutama udang, yaitu :    
A.           Parameter fisika dan kimia yang mempengaruhi alkalinitas :
1.        pH (penambahan bahan bersifat asam atau basa)
Pengaruh pH :
Nilai pH dibawah 7,4 merupakan zone korosi / acidosis yang dapat merugikan ikan/udang karena terjadi acidosis (seperti fenomena shoft shell syndrome pada udang). Nilai pH 7,4 – 7,7 merupakan pH ideal untuk alkalinitas 100 ppm sebagai CaCO3. Nilai pH di atas 7,7 merupakan zone karbonat / kalsifikasi dimana nilai alkalinitas akan jatuh dan terbentuk presipitasi CaCO3.
2.        CO2
Pengaruh CO2 :
      CO2 melarutkan CaCO3 :
            CO2 + H2O + CaCO3 ↔ Ca2+ + 2 HCO3-
            CaCO3 ↔ Ca2+ + CO32-
      CO2 membentuk asam lemah H2CO3 yang dapat terdisosiasi dengan melepaskan 1 H+ hingga 2 H+ yang dapat menurunkan pH dan membawa sistem ke zone korosi/ acidosis jika jumlah CO2 terlarut dalam air tinggi.
      Dalam jumlah yang cukup, CO2 dapat menurunkan pH sehingga berpengaruh terhadap alkalinitas.
3.        Aerasi / pengadukan
Pengaruh aerasi :
Aerasi tambahan pada sistem air laut/payau yang terdapat banyak  CO2 baik berasal dari sedimen, aktifitas oksidasi bakteri organotroph, respirasi plankton dan biota budidaya (ikan/udang) akan  menyebabkan pH naik tanpa merubah nilai alkalinitas  dengan  mekanisme  pelepasan ekses CO2 ke atmosfir dan menggantikannya dengan lebih banyak gas nitrogen dan oksigen terlarut dalam air.
4.        Kesadahan (Ca dan Mg)
Pengaruh kesadahan (Ca dan Mg) :
Kalsium (Ca2+) dalam konsentrasi tinggi akan menurunkan alkalinitas air laut/payau dengan jalan melangsungkan proses kalsifikasi :
OH- + HCO3- -----> CO32- + H2O
Ca2+ + CO32-  -----> CaCO3 (solid) ↓
Terlihat pada persamaan reaksi di atas, bahwa kalsifikasi  akan mengakibatkan  efek ganda berupa turunnya alkalinitas (HCO3-) dan kesadahan (Ca2+). Magnesium menghambat proses kalsifikasi yang dilangsungkan oleh kalsium dengan proses pengikatan OH- menjadi Mg(OH)2 pada pH > 9.
5.        Tekanan gas / udara dan temperatur
Pengaruh suhu dan tekanan gas/udara :
Mekanisme fisis yang sama berlangsung dengan menaikkan temperatur  yang akan mengurangi tekanan gas CO2 (pCO2)dalam air, hingga kelarutannya berkurang.

B.            Parameter biologi yang mempengaruhi alkalinitas :
1.        Fotosintesis
Pengaruh fotosintesis :
Fotosintesis mengambil CO2 dari badan air berupa gas CO2 terlarut (available) dan mengubahnya menjadi sel plankton dan cairan sel berupa karbohidrat, lemak dan protein beserta pelepasan oksigen di siang hari saat terdapat cukup cahaya matahari.
Pelepasan gas O2 lebih lanjut dapat mendesak kelarutan gas CO2 untuk terdifusi ke udara keluar dari badan air.  Ini menjelaskan bagaimana proses fotosintesi dapat menyebabkan fluktuasi pH harian yang lebar. Untuk antisipasi pembatasan fluktuasi yang terlalu lebar perlu penambahan available CO2 dan HCO3- yang cukup pada kisaran pH ideal (7,5 – 8,0).
Yang menarik dari aktifitas plankton yang mempengaruhi alkalinitas adalah saat plankton mensintesis protein di dalam selnya. Ketika memanfaatkan ion ammonium sebagai sumber nitrogen (N) plankton akan mengkonsumsi alkalinitas hingga alkalinitas turun. Namun jika menggunakan ion nitrat sebagai sumber nitrogennya, plankton berkontribusi menaikkan alkalinitas.
2.        Aktifitas bakteri kimia (chemothroph bacteria)
Pengaruh aktifita bakteri kimia :
Bakteri kimia (chemothroph) yang paling kuat dalam dalam menurunkan alkalinitas  adalah bakteri Nitrifikasi  karena memproduksi asam kuat berupa HNO2 dan HNO3  dan berperan serta pula dalam menurunkan pH.
Pada pemupukan air kolam dengan pupuk ammonium, terjadi triple impact penurunan alkalinitas dari air kolam dimana pupuk tersebut menstimulasi pertumbuhbiakan bakteri Nitosomonas dan Nitrobacter yang akan menurunkan alkalinitas. Plankton juga mengkonsumsi sebagian pupuk ammonium dan menurunkan alkalinitas air kolam ditambah reaksi hidrolisis pupuk ammonium yang juga melepaskan asam (H+) yang otomatis menurunkan pH dan alkalinitas.
3.        Aktifitas organisme pembentuk cangkang kalsium karbonat
Pengaruh organisme pembentuk cangkang/CaCO3 :
OH- + HCO3- -----> CO32- + H2O
Ca2+ + CO32-  -----> CaCO3 (solid) ↓
Gologan organisme pembentuk cangkang kasium karbonat mengkombinasi kesadahan (Ca) dan alkalinitas (HCO3-) untuk berpresipitasi membentuk hablur halus CaCO3 yang dibinder dengan silikat dan Borat dari air kolam membentuk cangkang yang keras.
Organisme terlibat diantaranya bernacle (tritip), siput (trisipan), kerang hijau, koral dan dari golongan bakteri seperti bakteri fotosintesis dan golongan viral (virus white spot).
Kondisi yang mendukung adalah pH yang tidak ideal (seperti diterangkan terdahulu) dan ketidakseimbangan kesadahan (Ca dan Mg sebagai CaCO3) terhadap alkalinitas (HCO3- dan CO32- sebagai CaCO3) rasio kesadahan sebagai CaCO3 : alkalinitas sebagai CaCO3 = 1 : 1 ke atas (> 1) mendorong terjadinya kalsifikasi jika pH tidak terletak pada nilai yang proporsional terhadap alkalinitas.
4.        Penambahan bahan kimia yang bersifat asam/basa
Pengaruh penambahan bahan kimia :
CaCO3 menaikkan nilai alkalinitas (HCO3-) dan menurunkan nilai CO2 menaikkan sedikit nilai pH :
Pelarutan oleh CO2 :
CO2 + H2O + CaCO3 ↔ Ca2+ + 2 HCO3-
Pelarutan biasa :
CaCO3 ↔ Ca2+ + CO32-
CO32- + H2O ↔ HCO3- + OH-
Ca(OH)2 menurunkan nilai alkalinitas (HCO3-)  sementara sebelum kemudian naik kembali setelah bertransformasi kembali menjadi ion bikarbonat , menurunkan drastis nilai CO2 dan menaikkan pH, serta menurunkan kesadahan Mg. Penambahan Ca(OH)2  yang berlebihan mendorong terbentuknya kalsifikasi di air kolam.
(NH4)2SO4 menurunkan nilai pH dan alkalinitas :
(NH4)2SO4 + 4 O2 -----> 2 HNO3 + H2SO4 + 2 H2O
Bakteri organothroph menghasilkan banyak gas CO2 saat mengoksidasi bahan organik, otomatis menaikkan available CO2 untuk konsumsi plankton dan menaikkan alkalinitas. 
Namun pada saat membentuk bacterial loop (bioflokulasi) mengkonsumsi Ca dalam jumlah banyak untuk koagulasi polihidroksialkanoat bagi pembentukan bioflok, otomatis menurunkan kesadahan (Ca) dan mendorong ketidaksetimbangan rasio kesadahan terhadap alkalinitas yang dapat mendorong kalsifikasi.

Sumber : Itang Hidayat dalam Dinamika Alkalinitas pada Kolam Budidaya Air Laut / Payau.

BACA SELENGKAPNYA »»  

Senin, 15 April 2013

BUDIDAYA IKAN DAN KOLAM PEMANCINGAN DI LAHAT, PALEMBANG

YOYOK FARM :
Kelurahan Sari Bungamas (SP 6 Palembaja) dekat Lapangan Sepak Bola, Kec. Lahat Kab. Lahat 
Menyediakan Ikan konsumsi antara lain : Ikan Patin, Ikan Nila, Ikan Bawal, Ikan Gurame dan lain-lain. Selain menyediakan ikan konsumsi juga ada kolam pemancingan untuk yang hobi mancing.

 Gambar 1. Kolam Patin
 Gambar 2. Kolam Gurame
 Gambar 3. Kolam Nila
 Gambar 4. Kolam Bawal
 
 
 
Gambar 5. Kolam Lainnya
BACA SELENGKAPNYA »»  

Sabtu, 13 April 2013

MAKANAN KHAS TIMUR TENGAH/ ARAB HADIR DI PONTIANAK

Frozen Cane "SYARIFAH" merupakan Makanan Khas Timur Tengah yang telah mahsyur di Pontianak dan resepnya dari kesultanan. Dilengkapi Sertifikat dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak & Dinas Perindustrian Provinsi. Selain Frozen Cane juga terdapat catering untuk berbagai paket (Paket Pernikahan Lengkap, Paket Khitan, Catering Resepsi, Catering Seminar/Coffee Break Catering Ratiban Haji, Lunch Boxes, Snack Boxes, ...).
 
Gambar 1. Frozen Cane "SYARIFAH"
 
 
 
 
Gambar 2. Kegiatan dan Menu Frozen Cane "SYARIFAH"

ANDA TERTARIK. SILAHKAN KUNJUNGI KAMI DI BLOG :
http://syarifahcane.blogspot.com.
BACA SELENGKAPNYA »»  

Kamis, 11 April 2013

OBAT IKAN TERDAFTAR GOLONGAN FARMASETIK

No
Nama Obat
Bentuk Obat
No Registrasi
Perusahaan
1
BIODIN 200
Cair
DKP RI I 0611053 FTC
Long Men Int/
Longmen Indo Nusantara
2
DESTA-SAN Aquatic
Cair
DKP RI D 0804095 FBC
Sanbe Farma
3
DESTAN Aquatic
Cair
DKP RI   0508016 FTC
Sanbe Farma
4
DUPONT VIRKON
Serbuk
DKP RI I 0705074 FTS
Du Pont Agricultural Products Indonesia
5
FUMISID Aquatic
Cair
DKP RI D 0509017 FTC
Sanbe Farma
6
GLUTANOL Aquatic
Cair
DKP RI D 0804099 FTC
Sanbe Farma
7
QUAT-A MONE
Cair
DKP RI D 0608046-1 FTC
Wonderindo Pharmatama
8
PROTAM 50
Cair
DKP RI I 030903 FTC
Trouw Nutrition Indonesia
9
PYRICOPP
Cair
DKP RI D 0802092 FTC
Pyridam Veteriner
10
SANOCARE PUR
Serbuk
DKP RI I 0511023 FTS
INVE (Thailand) Ltd./ INVE Indonesia
11
VIDONE Aquatic
Cair
DKP RI D 060332 FTC
Sanbe Farma
12
WONDER COPPER LIQUID
Cair
DKP RI D 0512092 FTC
Wonderindo Pharmatama
13
AMNOVIT
Serbuk
DKP RI I 0901111 PBS
Intervet Indonesia
14
AQUAFISH VITAMYCIN
Serbuk
DKP RI D 0509021-1 PTS
Wonderindo Pharmatama
15
AQUAGRO
Serbuk
DKP RI I 030402 FBS
Romindo Primavetcom
16
AQUAMIC E-50
Serbuk
DKP RI I 030403 FKS
Romindo Primavetcom
17
AQUAVIT
Serbuk
DKP RI D 041001 PBS
Romindo Primavetcom
18
BIOVIT Aquatic
Serbuk
DKP RI D 0502012 FBS
Sanbe Farma
19
C-SAN Aquatic
Cair
DKP RI D 051022 FTC
Sanbe Farma
20
JUVIT-P
Serbuk
DKP RI I 0806102 FBS
Longmen Indo Nusantara
21
LINEX SUPER
Serbuk
DKP RI D 0612058 FTS
Bunga Tani
22
LODAN
Serbuk
DKP RI D 0612054 FTS
Bunga Tani
23
NEO C-SAN Aqauatic
Serbuk
DKP RI D 0812109 FBS
Sanbe Farma
24
PREMIUM-C Aquatic
Serbuk
DKP RI D 060640 FTS
Sanbe Farma
25
RAJA BANDENG
Serbuk
DKP RI D 0612055 FTM
Bunga Tani
26
SAN-O2 Aquatic
Serbuk
DKP RI D 0608045 FBS
Sanbe Farma
27
SKELON
Serbuk
DKP RI I 0806101 PBS
Longmen Indo Nusantara
28
STRONER
Serbuk
DKP RI I 0702068 FTS
Long Men Int. Corp/ Longmen Indo Nusantara
29
TABURAN
Serbuk
DDKP RI D 0711082 FBS
Bunga Tani
30
TOPVIT Aquatic
Serbuk
DKP RI D 060743 FTS
Sanbe Farma
31
URSAL CAIR
Cair
DKP RI D 0612056 FBC
Bunga Tani
32
VITAMINERAL Aquatic
Serbuk
DKP RI I 0707076 PBS
Sanbe Farma
33
WELL OXYGEN
Serbuk
DKP RI I 0702066 FTS
Welltech Co.Ltd, Thailand/ Sanbe Farma
34
TEA SEED MEAL
Serbuk
DKP RI I 0910121 FTS
Central Pertiwi Bahari
35
CRUSTAXYL
Serbuk
DKP RI I 0912123 FTS
Chemco Prima Mandiri
36
Q100
Serbuk
DKP RI I 0912124 FTS
Chemco Prima Mandiri
37
CALAMARASA
Serbuk
DKP RI I 0912122 FTS
Chemco Prima Mandiri
38
Q100 PLUS
Serbuk
DKP RI I 0912125 FTS
Chemco Prima Mandiri
39
T65 SEA
Serbuk
DKP RI I 0912126 FTS
Chemco Prima Mandiri
40
T40
Serbuk
DKP RI I 0910128 FTS
Chemco Prima Mandiri
41
T65 PLUS
Serbuk
DKP RI I 0912127 FTS
Chemco Prima Mandiri
42
PEX
Serbuk
DKP RI I 0910129 FTS
Chemco Prima Mandiri
43
PEX B2
Serbuk
DKP RI I 0910130 FTS
Chemco Prima Mandiri
44
BOSTER BLUE COPPER
Cair
DKP RI   1104159 FTC
Indosco Dwijayasakti
45
BOSTER Primadin Liquid
Cair
DKP RI D 1104160 FTC
Indosco Dwijayasakti
46
BOSTER Manstap
Serbuk
DKP RI D 1104161 FBS
Indosco Dwijayasakti
47
BOSTER Stress Off
Serbuk
DKP RI D 1104163 FBS
Indosco Dwijayasakti
48
Higisoft
Cair
KKP RI I 1109171 FTC
Semeru Perkasa Permai
49
Antigermen Forte Aquatic
Cair
KKP RI I 1110174 PBS
Biotek Saranatama
50
Phoslock
Serbuk
KKP RI I 1110175 PBS
Sumber Hewan
51
Geno Ala
Cair
DKP RI I 0904113 PBC
Blue Sky Biotech
Sumber : KKP (2011)
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2011. Obat Ikan Terdaftar. Jakarta : KKP.
BACA SELENGKAPNYA »»