Gambar 1. Aquaponik
Deskripsi Aquaponik
Aquaponik
merupakan salah satu cara mengurangi pencemaran air yang dihasilkan oleh
budidaya ikan dan juga menjadi salah satu alternatif mengurangi jumlah
pemakaian air yang dipakai oleh sistem budidaya. Teknologi akuaponik merupakan
salah satu alternatif yang dapat diterapkan dalam rangka pemecahan keterbatasan
air. Aquaponik adalah perpaduan dua sistem yaitu hidroponik dan aquaculture. Sistem ini
memadukan antara tanaman dan hewan air. Penjelasannya sangat sederhana, dalam
teknik aquaculture dimana ikan menjadi bahan utama terkendala dalam peningkatan
kadar amonia yang dihasilkan oleh kotoran ikan. sedangkan tanaman membutuhkan
nutrisi yang hampir semuanya terpenuhi oleh kotoran ikan. Maka akan terjalin
hubungan simbiosis antara satu sama lain yang dapat menguntungkan keduanya.
Dalam aquaponik, efluen yang kaya nutrien dari bak ikan digunakan sebagai pupuk untuk
produksi tanaman hidroponik. Hal ini baik bagi ikan, karena akar tanaman
menjadi media permukaan untuk tempat tumbuhnya Rhizobacteria yang akan merombak
limbah nutrien dari sistem akuakultur. Nutrien ini dihasikan dari kotoran ikan,
alge, dan sisa pakan yang dapat terakumulasi hingga level toksik dalam bak
ikan, tetapi sebaliknya dapat berfungsi sebagai pupuk cair untuk pertumbuhan
tanaman dalam hidroponik. Dengan demikian, hidroponik berfungsi sebagai
biofilter untuk menyerap amonia, nitrat, nitrit, dan fosfor, jadi air yang
bersih kemudian dapat dialirkan kembali ke bak ikan. Bakteri nitrifikasi yang
hidup dalam media filter dan berasosiasi dengan akar tanaman memegang peran
utama dalam siklus nutrient; tanpa mikroorganisme ini keseluruhan system akan berhenti
berfungsi.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Sistem Aquaponik
Beberapa hal berkaitan dengan pemeliharaan ikan
agar baik dalam teknologi aquaponik (Nugroho dan Sutrisno, 2008) adalah sebagai berikut:
Jenis Ikan : Padat Tebar
·
Ikan Mas : 10-200 ekor/m2
·
Ikan Nila : 100-150 ekor/m2
·
Ikan Gurame : 5-10 ekor/m2
·
Ikan Lele : 100-150 ekor/m2
·
Ikan Patin : 10-15 ekor/m2
Wadah Pemeliharaan
Wadah pemeliharaan ikan prinsipnya mempunyai
pembuangan air yang dapat menyedot kotoran ikan ataupun sisa pakan yang
digunakan untuk dialirkan kedalam bak filter misalnya dengan menggunakan ember
– ember plastik ukuran 10-20 Liter atau papan kayu yang dibentuk menjadi seperti
bak saluran air yang dilapisi plastik. luasan ember sebagai filter yang
digunakan adalah 25% dari permukaan wadah pemeliharaan ikan seperti pada
gambar. Sehingga air yang kotor menjadi bersih kembali. Medianya terdiri dari :
batu kerikil atau batu apung lebih dianjurkan untuk digunakan karena jika
memakai tanah maka seringkali jalannya air lebih terhambat karena tanah-tanah
halus juga ikut hanyut dan menyumbat lubang pengeluaran
Sistem Resirkulasi
Secara ringkasnya dapat digambarkan sebagai berikut,
air yang berasal dari wadah pemeliharaan ikan dialirkan dengan menggunakan
pompa air ke filter yang juga berfungsi sebagai tempat untuk menanam tanaman,
kemudian air yang sudah difilter tersebut dialirkan kembali kedalam kolam ikan
dialirkan secara terus menerus, sehingga amoniak yang berada di kolam akan
tersaring sampai 80 % oleh tanaman tersebut..jenis tanaman yang sudah dicoba
dan berhasil cukup baik adalah kangkung, tomat, sawi dan fetchin atau pokchai.
Karena media filter tidak menggunakan tahah maka agar tanaman dapat tumbuh baik
perlu disemaikan dulu sampai bibit berumur 1-1,5 bulan baru siap dipindahkan
pada sistem akuaponik dengan jarak tanam :
Jenis Tanaman dan Jarak
Tanam
·
Kangkung - 10 cm
·
Cabai - 40 cm
·
Tomat - 40 cm
·
Terong sayur - 40 cm
Keunggulan Sistem Aquaponik
Sistem aquaponik memiliki keunggulan, yaitu;
1. Petani melihat kotoran ikan sebagai sumber
pupuk organik yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
2. Pembudidaya ikan melihat hidroponik
sebagai salah satu metode biofltrasi untuk memfasilitasi akuakultur resirkulasi
intensif.
3. Petani melihat aquaponik sebagai cara
untuk memperkenalkan produk organik ke pasar karena hanya menggunakan pupuk
dari kotoran ikan yang telah melalui proses biologis.
4. Menghasilkan dua produk sekaligus dari
satu unit produksi.
5. Aquaponik dapat menghasilkan sayuran segar
dan ikan sebagai sumber protein pada daerah-daerah kering dan ketersediaan
lahan terbatas.
6. Aquaponik adalah model produksi pangan
yang berkelanjutan dengan perpaduan tanaman dan ikan dan sikulus nutrien.