Rabu, 28 Mei 2014

EUTROFIKASI PERAIRAN

Gambar 1. Proses Eutrofikasi
(Sumber: http://www.drgeorgepc.com)


Eutrofikasi adalah suatu gejala peningkatan unsur hara, terutama fosfor dan nitrogen di suatu ekosistem air; pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrien yang berlebihan ke dalam ekosistem ai dan dikatakan eutrofik jika konsentrasi total phosphorus (TP) dalam air berada dalam rentang 35-100  µg/L; pelepasan nutrisi tumbuhan, khususnya yang mengandung phospor dan nitrogen dimana kuantitasnya tidak diinginkan dalam badan air, seperti danau dan kolam. Eutrofikasi merupakanproses alamiah yang dapat terjadi diperairan dan dipengaruhi oleh morfologi perairan.
Eutrofikasi dapat menimbulkan sejumlah masalah penting dalam penggunaan air karena menimbulkan perubahan kehidupan organisme perairan serta menurunkan nilai estetika dan fungsi perairan. Perubahan yang umum terlihat ialah adanya pertumbuhan  massal mikro dan makrofita. Menurut Hooper (1971), beberapa parameter yang dapat digunakan sebagai indikator eutrofikasi suatu perairan, yaitu:
1.    Oksigen (O2)
Penurunan kadar oksigen pada lapisan hipolimnion dapat digunakan sebagai indikator eutrofikasi pada perairan yang mempunyai stratifikasi (tingkatan lapisan).
2.    Transparansi
Perubahan transparansi perairan merupakan petunjuk besarnya kelimpahan plankton yang dapat digunakan untuk memperkirakan tingkat eutrofikasi.
3.    Morfometri badan air
Terjadi proses pendangkalan dan bentuk tepi perairan yang lebih beraturan. Indikator ini mempunyai keterbatasan dalam menentukan dan mengukur perubahan baru yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
4.    Unsur hara dan ion mineral
Perubahan kadar unsur hara dan ion lainnya karena adanya masukan pada suatu perairan dapat digunakan sebagain indikator eutrofikasi.
5.    Organisme akuatik
Timbulnya jenis baru dan hilangnya jenis organisme perairan lain merupakan indikator yang baik pada perairan eutrofik yang terjadi secara alami atau karena pengaruh aktivitas manusia.
6.    Produktivitas
Proses pembentukan dan peningkatan senyawa organik pada perairan dapat digunakan sebagai indikator eutrofikasi, misalnya dengan cara mengukur langsung kecepatan fiksasi karbon oleh mikrofita dan makrofita.
7.    Keanekaragaman
Keanekaragaman dinyatakan sebagai ukuran yang menggambarkan jumlah jenis organisme. Perubahan keanekaan yang disebabkan oleh peningkatan unsur hara kemungkinan disebabkan oleh beberapa bentuk kompetisi antar jenis. Secara matematis indeks keanekaan (d) merupakan jumlah jenis (S) dengan jumlah individu (N) yang dinyatakan sebagai S/N. 
Eutrofikasi dibagi menjadi dua jenis yaitu eutrofikasi alami dan eutrofikasi kultural. Eutrofikasi  alami yaitu terjadi peningkatan unsur hara bukan karena aktivitas manusia melainkan oleh aktivitas alami.  Sedangkan eutrofikasi kultural yaitu terjadi karena proses peningkatan unsur hara di perairan oleh aktivitas manusia.