Ablasi Mata : teknik pemijahan induk udang secara buatan yang dilakukan dengan memotong salah satu tangkai mata (mata kanan atau mata kiri) dengan menggunakan peralatan tertentu (seperti kawat atau gunting).
Adesif : bersifat lengket.
Ad Libitum : metode pemberian pakan pada ikan sampai ikan tersebut kenyang.
Ad Satiation : salah satu cara pemberian pakan sekenyangnya.
Aklimatisasi : proses adaptasi ikan terhadap lingkungan pemeliharaan yang baru maupun perubahan lingkungan; penyesuaian fisiologis terhadap perubahan salah satu faktor lingkungan.
Akuakultur : upaya manusia, melalui masukan tenaga kerja dan enerji, untuk meningkatkan produksi hewan air ekonomis penting dengan memanipulasi laju pertumbuhan, mortalitas dan reproduksi.
Akuaponik : budidaya perikanan dengan tanaman dalam satu wadah.
Anadrom : ikan yang beruaya dari laut ke air tawar untuk berpijah.
Anadromus : ikan-ikan yang sebagian besar hidupnya dihabiskan dilaut dan bermigrasi ke air tawar untuk memijah.
Anestesi : suatu kondisi dimana tubuh atau sebagian tubuh kehilangan kemampuan untuk merasa (insensibility).
Androgen : hormon steroid jantan utama, misalnya testoteron.
Androgenesis : proses penjantanan.
Anterior : bagian depan dari badan ikan atau udang.
Arborescent: alat pernapasan tambahan pada ikan clarias dan Heterobrancus yang terletak di bagian atas rongga insang dan berbentuk seperti bunga karang.
Asynchronous Spawning : kelompok ikan yang dapat memijah berkali-kali dan tidak tergantung pada musim pemijahan karena proses perkembangan oositnya selalu ada, contoh jenis ikan kelompok ini adalah ikan nila.
Average Body Weight (ABW) : jumlah berat rata-rata tubuh udang.
Average Daily Gain (ADG) : berat rata-rata harian udang.
Avertebrata Air : hewan yang tidak bertulang belakang yang sebagian atau seluruh daur hidupnya, hidup di dalam air.
Benih Ikan : tahapan pertumbuhan ikan setelah larva hingga dara; anak ikan yang memiliki bentuk morfologi tubuh sudah definitif seperti induknya.
Berm : konstruksi tanah yang dibangun di sepanjang kaki pematang.
Bigbang Spawner : reproduksi hanya terjadi satu kali dalam hidupnya seperti Salmon (Onchorhynchus), Lamprey laut (Petromyzon marinus), dan sidat (Anguilla).
Biomassa : jumlah total berat ikan maupun udang yang ada dalam pemeliharaan yang dinyatakan dalam gram/kg/ton.
Biosecurity : usaha untuk mencegah atau mengurangi peluang masuknya suatu penyakit ke suatu sistem (negara, daerah, lokasi budidaya, kolam) dan mencegah penyebarannya dari satu sistem ke sistem lain yang masih bebas.
Bioteknologi : penerapan prinsip-prinsip ilmiah dan rekayasa untuk memproses bahan dengan menggunakan perantaraan biota untuk menghasilkan barang dan jasa.
Blastomer : sel-sel anak yang dihasilkan selama pembelahan zygot.
Blastula : rongga yang terbentuk selama fase pembelahan zigot.
Blastulasi : proses yang menghasilkan blastula yaitu campuran sel-sel blastoderm yang membentuk rongga penuh cairan sebagai blastocoel.
Brackishwater Culture : budidaya air payau.
Breeding : segala perlakuan ataupun treatment-treatment terhadap induk sehingga menghasilkan larva.
Bromotaksis : trophotaksis yang membuat ikan mencari tempat dimana makanan melimpah.
Brooding Fecundity : jumlah telur yang sedang dierami di dalam mulut.
Budidaya : usaha yang bermanfaat dan memberi hasil, suatu sistem yang digunakan untuk memproduksi sesuatu dibawah kondisi buatan.
Budidaya Ikan : kegiatan terkendali sebagai upaya mengoptimalisasi perairan dalam rangka peningkatan produktivitas dan produksi ikan.
Budidaya Perairan : usaha produksi biota akuatik dalam lingkungan (aquaculture) terkontrol untuk tujuan komersil dan berwawasan lingkungan.
Caren : bagian dasar tambak yang diperdalam di sekeliling sisi bagian dalam tambak, yang berguna untuk mempermudah pemanenan ikan dan sebagai tempat berlindung ikan dari terik cahaya matahari.
Carrier : hewan yang mampu melakukan transmisi infeksi, tanpa menunjukkan gejala klinis.
Carryng Capacity : batasan untuk banyaknya organisme hidup dalam jumlah atau massa yang dapat didukung oleh suatu habitat dalam ekosistem, areal dimana populasi organisme akuatik akan ditunjang oleh kawasan atau volume perairan tanpa mengalami penurunan mutu atau deteriorasi; suatu kuantitas maksimum ikan yang didukung oleh suatu badan air selama jangka waktu yang panjang.
Central Drain : sistem pembuangan air yang dibuat/diletakan di titik konsentrasi pengumpulan kotoran, yaitu pada bagian tengah petak pembesaran udang.
Cleavage : pembelahan zygote secara cepat menjadi unit-unit yang lebih kecil yang di sebut blastomer. Stadium cleavage merupakan rangkaian mitosis yang berlangsung berturut-turut segera setelah terjadi pembuahan yang menghasilkan morula dan blastomer.
Crossbreeding : program persilangan yang dapat diaplikasikan pada ikan, udang, kerang-kerangan maupun rumput laut.
Dekapsulasi : proses pengadukan kista artemia untuk menipiskan cangkang sebelum dimasukkan dalam air pemeliharaan.
Demersal : ikan yang hidup di dasar perairan.
Densitas : jumlah individu persatuan luas atau volume atau masa persatuan volume yang biasanya dihitung dalam gram/cm3 atau jumlah sel/ml; jumlah individu per unit area (luas) atau unit volume.
Deposit Feeder : organisme yang mengambil makanan dalam substrat dasar.
Destruenten : merupakan kelompok mikroorganisme pengurai dalam rantai makanan.
Detritus : materi organik yang telah mati atau hancuran bahan organik yang berasal dari proses penguraian secara biologis.
Detrivor : pemakan detritus.
Detritivora : ikan yang biasanya makan tanaman dan hewan yang lapuk atau membusuk.
Diferensiasi Gonad : proses penentuan kelamin dengan pernyataan fenotipe melalui perkembangan alat kelamin dan ciri-ciri kelamin.
Diferensiasi Kelamin : perubahan jenis kelamin dari betina ke jantan atau dari jantan ke betina.
Dikromatisme : ciri karakteristik untuk membedakan antara ikan jantan dan betina yang dilihat dari warna tubuh ikan.
Dimorfisme : ciri karakteristik untuk membedakan antara ikan jantan dan betina yang dilihat dari morfologi ikan.
Dinding Tambak : bagian kiri dan kanan pintu air.
Diphycercal : bentuk sirip ekor yang membulat atau meruncing, simetris dengan ruas vertebrae terakhir tidak mencapai ujung sirip.
Disipon : membersihkan badan air dengan mengeluarkan kotoran bersama sebagian jumlah air.
Disucihamakan : disterilkan dari jasad pengganggu.
Domestikasi : memberikan perlakuan khusus pada pemindahan suatu organisme dari habitat lama ke habitat baru dalam ikan dengan cara mengambil dari alam kemudian dipelihara dalam kolam pemeliharaan.
Domestikasi Sempurna : apabila seluruh siklus hidup ikan sudah dapat dipelihara di dalam sistem budidaya.
Domestikasi dikatakan Hampir Sempurna : apabila seluruh siklus hidupnya sudah dapat dipelihara di dalam sistem budidaya, tetapi keberhasilannya masih rendah.
Domestikasi belum Sempurna : apabila baru sebagian siklus hidupnya yang dapat dipelihara di dalam sistem budidaya.
Domestikasi Spesies : menjadikan spesies liar (wild species) menjadi spesies akuakultur.
Dorsal : bagian punggung.
Dormant : telur yang dibuahi dan merupakan dinding tebal dan jika menetas menjadi betina amiktik.
Ekor (Caudal) : dari anus sampai bagian ujung sirip ekor.
Ekto Hormon : hormon yang bekerja di luar tubuh, seperti fenomen yang berfungsi merangsang jenis kelamin lain mendekat untuk berpijah.
Emboli : proses pertumbuhan sel yang bergerak ke arah dalam terutama diujung sumbu embrio.
Embrio Dini (Early Embrionic) : dimulai saat pembuahan telur oleh sperma dan berakhir saat organ-organ terbentuk.
Embriogenesis : proses perkembangan embrio yang mencakup pembelahan sel sigot (cleavage), blastulasi, gastrulasi, dan neurulasi.
Embriologi : mencakup proses perkembangan setelah fertilisasi sampai dengan organogenesis sebelum menetas atau lahir.
Embrio Transisi (Larva) : mencakup transformasi sistem organ dan bentuk badan embrio dini menjadi mirip seperti yang dewasa.
Endobion : organisma yang hidup pada jaringan atau tubuh organisma laut (endobiotik).
Endofit (Endohytic) : sifat biota atau tumbuh-tumbuhan yang hidup di dalam tumbuh-tumbuh lain secara simbiosis.
Endo Hormon : hormon yang bekerja di dalam tubuh, seperti hormon pertumbuhan, hormon reproduksi, hormon ekskresi dan osmoregulasi.
Endokrin : kelenjar/sel yang menghasilkan hormon.
Enrichment : memperkaya, suatu cara untuk meningkatkan kandungan gizi zooplankton dengan memberikan pakan yang bergizi tinggi terhadap zooplankton tersebut beberapa jam sebelum diberikan sebagai jasad pakan ke larva.
Epibion : organisme yang hidup pada substrat atau permukaan benda dibadan air laut (epibiotik).
Epiboli : proses pertumbuhan sel yang bergerak ke arah depan, belakang dan kesamping dari sumbu embrio dan akan membentuk epidermal.
Estrogen : hormon seks steroid betina yang utama.
Estimasi : penghitungan untuk pendugaan kondisi fisik, ukuran, jumlah ikan dan hasil produksi yang dihasilkan.
Euriphagus : ikan yang mengkonsumsi bermacam-macam atau campuran jenis makanan.
Euryhaline : biota laut yang dapat hidup pada kisaran salinitas luas. Seperti : bandeng, kakap putih, udang windu dan ikan-ikan demersal.
Euryterm : organisme yang mempunyai toleransi yang luas terhadap temperatur atau suhu air.
Feed Additive : bahan makanan atau suatu zat yang ditambahkan dalam komposisi pakan untuk meningkatkan kualitas dari pakan tersebut.
Feed Convertion Rate (FCR) : perbandingan jumlah pakan yang diberikan dengan daging yang terbentuk; suatu ukuran yang menyatakan rasio jumlah pakan yang dibutuhkan oleh ikan untuk menghasilkan 1 Kg daging.
Feeding Frekuensi : jumlah waktu ikan untuk makan dalam sehari.
Feeding Ground : daerah untuk mencari makan.
Feeding Time : waktu yang tepat untuk melakukan pemberian pakan pada setiap jenis ikan.
Fekunditas : jumlah telur pada ikan yang akan dikeluarkan sebelum proses pemijahan; jumlah telur masak sebelum dikeluarkan pada saat ikan akan memijah.
Fekunditas Individu : jumlah telur yang dikeluarkan selama satu kali pemijahan; jumlah telur dari generasi tahun itu yang akan dikeluarkan tahun itu pula.
Fekunditas Populasi : jumlah semua telur dari semua fekunditas mutlak ikan betina yang akan memijah, yaitu semua telur yang akan dikeluarkan dalam satu musim pemijahan.
Fekunditas Relatif : jumlah telur per satuan berat atau panjang.
Fekunditas Total : jumlah telur yang dihasilkan ikan selama hidupnya.
Feminisasi : proses pembetinaan.
Fermentasi : segala macam proses metabolik dengan bantuan enzim dari mikroba (jasad renik) untuk melakukan oksidasi, reduksi, hidrolisa dan reaksi kimia lainnya, sehingga terjadi perubahan kimia pada suatu substrat organik dengan menghasilkan produk tertentu, dan menyebabkan terjadinya perubahan sifat bahan tersebut.
Fertilisasi Buccal (in the mounth) : pembuahan terjadi di mulut ikan betina, telur yang dikeluarkan betina dimasukkan dalam mulutnya kemudian disemprot sperma pejantan seperti ikan jenis cichlid dan arwana.
Fertilisasi Eksternal : persatuan sperma dgn sel telur terjadi di luar tubuh induk seperti pada ikan Cyprinidae, Anabantidae dan Siluridae.
Fertilisasi Internal : sel telur bersatu dengan sperma di dalam tubuh induk) dengan bantuan organ seperti gonopodium, myxopterygium, dan tenaculum yang terdapat pada ikan Elasmobranchii, Anablepidae dan Poecilidae.
Fertilized Fecundity : jumlah telur yang dibuahi di dalam ovarium.
Filter : suatu alat yang digunakan untuk menyaring benda-benda tertentu yang tidak dikehendaki dan meloloskan benda lain yang dikehendaki.
Filter Biologi : filter yang bekerja dengan bantuan jasad-jasad renik, khususnya, bakteri dari golongan pengurai amonia.
Filter De-Ionzer : salah satu bentuk filter kimia yang berfungsi untuk menghilangkan ion-ion tertentu dari air.
Filter Feede : organisme yang mengambil makanan dengan cara menyaring air; jenis ikan pemakan plankton dengan jalan menyaring plankton yang masuk untuk memilih jenis plankton yang disukainya ditandai oleh adana tapis insang yang banyak dan halus.
Filter Ultra Violet : suatu perangkat yang berfungsi untuk menghilangkan atau menyaring jasad-jasad renik yang tidak dikehendaki dari akuarium, seperti: bakteri, parasit, jamur, virus, alga, dan patogen lainnya.
Food And Feeding Habits : makanan dan kebiasaan cara memakan.
Frekuensi Kehadiran : nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies dalam sampling plot yang ditentukan.
Frekuensi Pemberian Pakan : berapa kali pakan yang diberikan dalam waktu sehari.
Freshwater Culture : budidaya air tawar.
Gastrula : tahapan pembentukan embrio berlapis dua dan berbentuk piala.
Gastrulasi : proses perkembangan embrio, dimana sel bakal organ yang telah terbentuk pada stadia blastula mengalami perkembangan lebih lanjut.
Gill Rakers : tonjolan-tonjolan bertulang atau bertulang rawan dari lengkung insang (gill arch) yang terutama berfungsi untuk melindungi filamen-filamen insang dan mencegah mangsa lolos melewati insang.
Ginogenesis : proses perkembangan embrio yang berasal dari telur tanpa kontribusi material genetik jantan.
Girth : lingkar tubuh yang dapat diukur menggunakan benang yang dilingkarkan ke tubuh selanjutnya ditera dengan penggaris atau meteran biasa.
Glandula Endokrin : glandula yang tidak memiliki saluran pengeluaran, karena produknya dibebaskan langsung ke dalam darah atau cairan limfe.
Glandula Pinealis : suatu struktur endokrin neural yang sensitif terhadap cahaya, terdapat pada bagian anterior otak dekat dengan glandula pituitari.
Gonad : bagian dari organ reproduksi pada ikan yang menghasilkan telur pada ikan betina dan sperma pada ikan jantan.
Gonadotropin Hormon (GH) : hormon yang merangsang aktivitas testes dan ovarium.
Gonad Inhibitting Hormone (GIH) : hormon penghambat pematangan gonad yang diskresikan oleh kelenjar yang terdapat di tangkai mata krustacea.
Gonad Stimulating Hormone (GSH) : hormon yang berfungsi untuk merangsang vitelogenesis pada ovarium.
Gonokhorisme : jenis kelamin jelas dan tidak berubah ketika ikan sudah matang gonad; kondisi seksual berganda yaitu pada ikan tahap juvenil gonadnya tidak mempunyai jaringan yang jelas status jantan atau betina/ memiliki jenis kelamin yang terpisah.
Gonokhorisme Berdiferensiasi : sejak juvenil sudah tampak jenis kelaminnya apakah jantan atau betina.
Gonokhorisme Tidak Berdiferensiasi : pada waktu juvenil, jaringan gonad belum dapat diidentifikasi apakah berkelamin jantan atau betina.
Gonopodium : modifikasi dari sirip anal pada ikan (Platy dan Molly) yang berfungsi untuk menyalurkan sperma ke dalam saluran gonad betina.
Grading : pemilihan ukuran ikan yang seragam; pemisahan larva sesuai dengan ukurannya, untuk mengurangi persaingan makanan dan pemangsaan larva yang berukuran besar terhadap yang lebih kecil.
Grazer : cara makan ikan dengan memotong rumput sebagai makanan organsime dasar atau plankton yang diambil secara selektif.
Green Belt : zona penyangga atau daerah pelindung.
Habitat : tempat atau lingkungan luar dimana tumbuh-tumbuhan dan hewan hidup.
Hama : hewan yang berukuran lebih besar dan mampu menimbulkan gangguan pada ikan; suatu organisme yang berukuran lebih besar atau sama dengan ikan yang dapat memangsa secara langsung atau secara bertahap.
Herbivor : ikan pemakan tumbuh-tumbuhan; ikan yang biasanya makan material tanaman.
Herbivor Primer : pemakan plankton nabati dan pemakan tumbuh-tumbuhan.
Hermaprodit : mempunyai jaringan ovarium maupun jaringan testis dalam satu organ dan letaknya seperti letak gonad yang terdapat pada individu normal/kedua jenis kelamin berada pada individu yang sama.
Hermaprodit Protandri : golongan ikan yang dalam hidupnya mengalami perubahan kelamin dari jantan menjadi betina seperti pada ikan Sparatus auratus.
Hermaprodit Protogini : golongan ikan yang dalam hidupnya mengalami perubahan kelamin dari betina menjadi jantan seperti ikan Belut sawah (Fluta alba).
Hermaprodit Sequential : ikan yang mengalami perubahan kelamin dari jantan ke betina ataupun sebaliknya.
Hermaprodit Simultaneous : satu individu ikan mempunyai dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina seperti rivulus, hamlet dan serranus.
Hermaprodit Sinkroni : golongan ikan yang pada gonadnya terdapat sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang dapat matang gonad secara bersamaan seperti ikan Serranus cabrilla.
Heteorchir : modifikasi sirip dada pada ikan Xenodexia jantan yang berfungsi untuk memegang gonopodium pada kedudukannya sehingga memudahkan masuk ke oviduct betina.
Heterocercal : bentuk sirip ekor yang simetris dengan sebagian ujung ventral lebih pendek.
Heteromorf (Heteromorphic) : berbeda secara morfologi.
Hibridisasi atau Persilangan : suatu upaya untuk mendapatkan kombinasi antara populasi yang berbeda untuk menghasilkan keturunan yang memiliki sifat unggul.
Hibridsasi Intervaritas : mempersilangkan antara induk jantan dan induk betina yang berasal dari spesies yang sama namun minimal memiliki dua karakter fenotipe tampilan morfologi yang berbeda.
Hipofisa : kelenjar endokrin yang terletak dalam sella tursika, yaitu lekukan dalam tulang sfenoid.
Hipofisasi : salah satu teknik dalam pengembangbiakan ikan dengan cara menyuntikkan ekstrak kelenjar hipofisa kepada induk ikan untuk mempercepat tingkat kematangan gonad.
Hipotalamus : bagian ventral otak depan vertebrata, yang berfungsi dalam mempertahankan homeostasis, khususnya dalam mengkoordinasikan sistem endokrin dengan sistem saraf.
Holoblast : telur dengan pembelahan total.
Homocercal : bentuk sirip ekor yang berlekuk atau tidak dan ditunjang oleh jari-jari sirip ekor.
Homoioterm : kelompok organisme air yang mampu meregulasi temperatur tubuhnya sehingga tidak tergantung pada temperatur sekelilingnya dan besarnya relatif konsisten.
Hormon : bahan kimia pembawa sinyal yang dibentuk dalam sel-sel khusus pada kelenjar endokrin; suatu zat kimia yang dihasilkan secara alami oleh kelenjar endokrin dan langsung masuk ke dalam sistem peredaran darah serta secara khusus dapat mempengaruhi proses fisiologis organ tubuh di tempat ia dibutuhkan.
Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG) : hormon gonadotropin yang disekresi oleh wanita hamil dan disintesa oleh sel-sel sintitiotropoblas dari placenta dan mempunyai dua rangkaian rantai peptida yaitu yang mengandung 92 asam amino dan mengandung 145 asam amino. HCG berperan dalam pemecahan dinding folikel saat akann terjadi ovulasi.
Ichtyologi : suatu ilmu yang khusus mempelajari tentang ikan dan segala aspek kehidupan ikan yang meliputi taksonomi, biologi (morfologi, anatomi, fisiologi, genetika, reproduksi, dll) dan ekologi (struktur komunitas, populasi, habitat, predator, dan persaingan serta penyakitnya).
Ikan : hewan berdarah dingin, ciri khasnya adalah mempunyai tulang belakang, insang dan sirip, dan terutama ikan sangat bergantung atas air sebagai medium dimana tempat mereka tinggal.
Ikan Crepuscular : ikan yang aktif pada siang dan malam hari.
Ikan Donor : ikan yang akan diambil kelenjar hipofisanya untuk dijadikan ekstraksi sebagai perangsang pematangan telur ikan.
Ikan Demersal : ikan perairan dasar.
Ikan Diurnal : ikan yang aktif pada siang hari.
Ikan Indikator : ikan ini merupakan ikan penentu untuk terumbu karang karena ikan ini erat hubungannya dengan kesuburan terumbu karang.
Ikan Nokturnal : ikan yang aktif pada malam hari.
Ikan Pelagis : ikan perenang cepat.
Ikan Resipien : ikan yang akan menerima suntikan berupa ekstrak kelenjar hipofisa yang berasal dari ikan donor.
Ikan Target : ikan yang merupakan target untuk penangkapan atau lebih dikenal juga dengan ikan ekonomis penting atau ikan kosumsi.
Ikan Transgenik : ikan yang memiliki DNA asing di dalam tubuhnya.
Immonustimulan : suatu bahan kimia, obat atau stressor yang bekerja dengan cara meningkatkan pertahanan tubuh non spesifik atau respon kekebalan spesifik.
Inaktivasi sperma : menonaktifkan sperma.
Inbreeding : perkawinan antara individu-individu yang sekerabat yang sama induknya dan pada varietas yang sama.
Indeks Kematangan Gonad (IKG) : suatu nilai dalam persen sebagai hasil dari perbandingan berat gonad dengan berat tubuh ikan termasuk gonad dikalikan 100%.
Induk Betina : tetua yang mampu menghasilkan telur .
Induced Breeding : salah satu teknik pemijahan ikan dengan cara melakukan kawin suntik.
Induk Dasar (Grand Parent Stock, GPS) : induk keturunan pertama dari induk penjenis.
Induk Ikan : ikan yang telah matang gonad atau matang kelamin, pada betina telah menghasilkan telur dan jantan telah mengasilkan sperma.
Induk Jantan : tetua yang mampu menghasilkan sperma.
Induk Penjenis (Great Grand Parent Stock, GGPS) : induk yang dihasilkan oleh dan dibawah pengawasan penyelenggara pemulia perikanan.
Induk Pokok (Parent Stock, PS) : induk keturunan pertama dari induk dasar atau induk penjenis.
Inkubasi : masa penyimpanan; tenggang waktu yang diperlukan dari saat telur dibuahi sampai saat menetas.
Inlet : pipa pemasukan air.
Inokulasi : pemasukan bibit plankton ke dalam media budidaya; mikroorganisme yang dimasukkan ke wadah pemeliharaan untuk diperbanyak (dikultur).
Intracranial : teknik menyuntik ikan yang terletak pada bagian otak; penyuntikan di kepala ke dalam rongga otak melalui tulang occipital bagian yang tipis.
Intramuscular : teknik menyuntik ikan yang terletak pada bagian punggung di bawah sirip dorsal; penyuntikan dilakukan pada bagian tengah otot punggung dekat sirip punggung (kurang lebih tiga sisik di bawah ujung belakang sirip punggung).
Intra Peritonial : penyuntikan dilakukan pada bagian belakang dari rongga perut, tepat di depan sirip perut.
Intraspecipik Hibridisasi : perkawinan dalam satu species.
Intraperitonial : teknik menyuntik ikan yang terletak pada bagian rongga perut.
Interspecifik Hibridisasi : perkawinan antara spesies yang berbeda.
Introduksi : istilah untuk menyebut pendatang baik penyakit, ikan maupun yang lainnya, baik yang berasal dari luar daerah endemik maupun luar negeri.
Introduksi Spesies : mendatangkan spesies akuakultur dari kawasan lain untuk meningkatkan jumlah jenis komoditas dan perbaikan genetis.
Invertebrate : binatang yang tidak punya tulang punggung, seperti insekta, cacing dan karang.
Jari-Jari Sirip Keras : jari jari sirip yang tidak berbuku-buku dan keras.
Jari-Jari Sirip Lemah : jari-jari sirip yang dapat ditekuk, lemah dan berbuku-buku.
Jari-Jari Sirip Lemah Mengeras : jari jari sirip yang keras tetapi berbuku-buku.
Jaring Insang (Gillnet) : alat penangkapan ikan berbentuk lembaran jaring empat persegi panjang, yang mempunyai ukuran mata jaring merata.
Jaring Makanan : kumpulan dari rantai-rantai makanan yang saling berhubungan dan membentuk skema jaring.
Juvenil : anak ikan yang memiliki bentuk tubuh seperti induknya, tetapi lebih kecil dan organ reproduksinya masih dalam perkembangan sehingga belum berfungsi; individu yang masih muda.
Juwana (Juvenile) : tingkat perkembangan antara pasca larva dan dewasa.
Kakaban : salah satu media yang digunakan untuk menempelkan telur pada saat pemijahan yang terbuat dari ijuk dan bambu.
Karapas : pelindung bagian kepala dan dada (cephalothorax).
Kariotipe : deskripsi dari jumlah dan morfologi kromosom.
Karnivora : ikan yang biasanya makan hewan atau daging.
Katadromus : ikan yang beruaya dari air tawar ke laut hanya untuk berpijah; ikan-ikan yang sebagian besar hidupnya dihabiskan di perairan tawar dan bermigrasi ke laut untuk memijah.
Keduk Teplok : kegiatan rutin di tambak yang berupa pengangkatan lumpur dasar yang kemudian di tempelkan (diteplokkan) pada lereng pematang.
Kelangsungan Hidup Ikan : persentase ikan yang hidup dari jumlah seluruh ikan yang dipelihara dalam suatu wadah.
Kelenjar Hipofisa : kelenjar kecil dibagian otak bawah yang menghasilkan berbagai hormon, antara hormon yang berkerja terhadap kelenjar kelamin jantan (testes) maupun kelenjar kelamin betina (kantong telur).
Kematangan Gonad : tahapan tertentu perkembangan gonad sebelum dan sesudah memijah.
Kepadatan : tinggi rendahnya jumlah individu populasi suatu spesies hewan yang merupakan besar kecilnya ukuran populasi atau tingkat kepadatan populasi itu.
Kincir Air (Phaddle Wheel) : salah satu jenis aerator tipe permukaan yang umumnya digunakan di tambak.
Kolam Air Deras : kolam yang didesain untuk memungkinkan terjadinya aliran air (flowthrough) dalam pemeliharaan ikan dengan padat penebaran yang tinggi.
Kolam Air Tenang : wadah pemeliharaan ikan yang didalamnya terdapat air bersifat menggenang (stagnant).
Kolam Intensif : kolam yang digunakan adalah kolam yang keseluruhan bagian kolam terdiri dari tembok.
Kolam Pemberokan : kolam yang digunakan untuk menyimpan induk-induk ikan yang akan dipijahkan atau ikan yang akan dijual/angkut ke tempat jauh.
Kolam Pemijahan : kolam yang sengaja dibuat sebagai tempat perkawinan induk-induk ikan budidaya.
Kolam Semi Intensif : kolam yang dipergunakan sebagai tempat budidaya ikan dengan pengelolaan kombinasi antara modern dan tradisional/alami.
Kolam Tradisional (Ekstensif) : kolam yang digunakan adalah kolam tanah yaitu kolam yang keseluruhan bagian kolamnya terbuat dari tanah.
Kompetitor : organisme yang menimbulkan persaingan dalam mendapatkan oksigen, pakan dan ruang gerak.
Kriopreservasi : penyimpanan sel-sel hidup dalam jangka waktu pendek maupun panjang dengan menggunakan dry ice maupun nitrogen cair sebagai bahan pembeku.
Ktenidium (Ctenedium) : alat pernafasan sebagai penyaring aktif yang mengambil oksigen dan bahan organik untuk kebutuhan hewan dan menolak apa saja yang dapat menyumbat alat penyaring itu.
Kualitas Air : suatu keadaan dan sifat-sifat fisik, kimia dan biologi suatu perairan yang dibandingkan dengan persyaratan untuk keperluan tertentu, seperti kualitas air untuk air minum, pertanian dan perikanan, rumah sakit, industri dan lain sebagainya.
Kultur : pemeliharaan yang dilakukan untuk menambah jumlah atau ukuran organisme.
Kultur Masal : kultur yang dilakukan dengan skala masal (besar).
Kultur Pakan Alami : membudidayakan pakan ikan berupa organisme renik hidup dalam air.
Kutub Anima : bagian telur yang terdapat sitoplasma biasanya berkumpul di sebelah telur bagian atas.
Kutub Vegetatif : bagian kutub yang berlawanan terdapat banyak kuning telur.
Labirin : alat pernapasan tambahan pada ikan gurame yang terdapat dalam rongga insang.
Laju Tetas : perbandingan jumlah telur yang menetas dengan yang tidak menetas.
Lantai Tambak : bagian bawah pintu air.
Larval Fecundity : jumlah telur yang sudah menetas menjadi larva tetapi belum dikeluarkan.
Latency Time : selang waktu antara waktu penyuntikan dengan stripping (Rumus = 300/T).
Line Breeding : perkawinan satu jalur yaitu perkawinan keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan sifat-sifat tertentu baik yang berasal dari nenek moyang bersama yang jantan maupun betina terhadap kostitusi genetik pada progeninya.
Linea Lateralis : garis yang dibentuk oleh barisan sisik yang berpori atau berlubang di mana bermuara ujung cabang-cabang urat saraf yang terletak di bawah baris sisik itu, gurat sisi ini antara lain berfungsi sebagai indera untuk merasakan perubahan-perubahan dalam tekanan hidrostatis.
Live Bearer : ikan yang beranak seperti ikan platy, guppy dan molly.
Longline : sistem teknologi budidaya dengan menggunakan tambang sebagai komponen utama wadah produksi seperti pada budidaya rumput laut.
Longyam : sistem budidaya perikanan yang digabung dengan budidaya ayam.
Luteinizing Hormon (LH) : hormon perangsang ovulasi yang kuat, kan merangsang PGE (prostaglandin) dan PGF2 dari asam arachidonad.
Luteinizing Hormon Releasing Hormon (LHRH) : hormon dari golongan protein yang dihasilkan oleh hipotalamus.
Luteotrofic Hormone (LTH) atau Prolactin : hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa anterior yang berfungsi merangsang pertumbuhan kelenjar susu dan proses laktasi induk betina.
Mariculture : budidaya air laut.
Matang Gonad : kondisi ikan yang sudah siap untuk dikawinkan (dipijahkan) yang ditandai oleh perut membesar dan bila diraba terasa lembek (ikan betina).
Metode Implantasi (Suntikan) : metode pemberian suatu bahan melalui suntikan.
Metode Gabungan : salah satu teknik menghitung telur dengan menggunakan ketiga metode yaitu metode langsung, volumetrik dan gravimetrik.
Metode Gravimetri : salah satu teknik menghitung telur berdasarkan pada berat telur.
Metode Langsung : salah satu teknik menghitung telur secara langsung tanpa bantuan alat maupun bahan pendukung lainnya.
Metoda Oral : metode pemberian suatu bahan melalui mulut yang dapat dilakukan dengan pemberian pakan alami maupun pakan butan.
Metode Perendaman (Dipping) : metode dengan cara merendamkan suatu bahan dalam larutan air.
Metode Volumetrik : salah satu teknik menghitung telur berdasarkan volume dengan metode gelas ukur.
Micropellet : pelet (pakan buatan) yang dibuat berukuran sangat kecil dengan diameter 0,5 – 1 mm.
Migrasi Nokturnal : pola migrasi ke arah permukaan pada waktu petang dan sebelum fajar bermigrasi ke lapisan yang lebih dalam.
Migrasi Reverse : merupakan kebalikan dari migrasi nokturnal, yaitu bermigrasi ke arah permukaan pada siang hari dan ke arah yang lebih dalam pada malam hari.
Migrasi Twilight : pola migrasi ke arah permukaan menjelang petang dan bermigrasi ke perairan yang lebih dalam saat tengah malam, diikuti migrasi kembali ke arah permukaan kemudian kembali bermigrasi perairan yang lebih dalam pada saat fajar.
Minapadi : sistem budidaya perikanan yang digabungkan dengan budidaya padi di sawah.
Minapolitan: kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi perikanan dan pengeloaan sumberdaya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem minabisnis.
Moist Pellet : pelet (pakan buatan) yang dibuat dalam bentuk basah.
Monogamy : ikan yang memijah dengan pasangan yang sama selama beberapa periode pemijahan seperti serranus, jenis ciclhid (oscar), hamlets dan jawfish.
Monokultur : sistem pemeliharaan dimana salah satu kolam/ tambak hanya ada satu spesies saja yang dipelihara.
Monophagus : ikan yang hanya mengkonsumsi satu jenis makanan.
Morfologi Ikan : ilmu yang mempelajari bentuk luar ikan.
Morfometrik : ciri-ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh atau bagian tubuh ikan misalnya panjang total, panjang baku, panjang cagak; ukuran dalam satuan panjang atau perbandingan ukuran bagian-bagian tubuh luar organisme.
Mortalitas : kematian yang terjadi pada suatu populasi organisme yang dapat menyebabkan berkurangnya jumlah individu di dalam kolam populasi tersebut.
Mortality Rate (MR) : jumlah semua yang mati dibagi populasi, dalam suatu kurun waktu.
Moulting : peristiwa pergantian kulit pada keluarga krustase.
Morula : pembelahan sel yang terjadi setelah sel berjumlah 32 sel dan berakhir bila sel sudah menghasilkan sejumlah blastomer yang berukuran sama akan tetapi ukurannya lebih kecil.
Mulut Terminal : posisi mulut berada di bagian ujung kepala.
Mulut Inferior : posisi mulut berada di bagian agak bawah ujung kepala.
Mulut Superior : posisi mulut berada di bagian agak atas ujung kepala.