Gambar 1. Kalsium Peroksida (CaO2)
(Sumber: www.store.professionalgardening.com)
Kalsium
peroksida (CaO2) merupakan salah satu bahan yang
digunakan dalam budidaya perikanan. Biasanya digunakan dalam penanganan
kualitas tanah dan air dalam sistem budidaya perikanan. Kalsium peroksida mampu
menaikkan potensial redoks tanah dan air serta efektif membunuh plankton cyst
negatif penyebab red tide perairan.
A.
Alat
dan Bahan
v Alat : drum 200 L, pengaduk
(kayu/bambu), jerigen volume 35, triplek/Papan lebar dan selang
kecil/pompa plastik tangan plastik
v Luas
kolam = 4.000 m2
v Tinggi
air = 1-1,5 m
v Diperlukan :
o
Air =
100 L
o
Ca(OH)2 (Kapur sirih) = 50 Kg
o
H2O2 50% = 35 Kg
o
Na2SiO3 (Natrium
silikat) = 10 L
B.
Prosedur
Pembuatan
Prosedur pembuatan
kalsium peroksida secara sederhana (www.aiyushirota.com) yaitu:
1.Masukkan 100 L air (tawar/kolam) ke
dalam drum plastik yang memiliki volume 200 L dan terbuka.
2.Tambahkan kapur sirih 50 Kg ke dalam
drum yang berisi air sebelumnya. Aduk menggunakan kayu/bambu hingga merata
sampai terbentuk pasta kapur.
3.Tempatkan triplek atau papan yang lebar
diatas drum sebagai penutup. Triplek atau papan pada posisi rata dan kokoh
untuk dudukan jerigen H2O2 50% (35 Kg).
4.Tambahkan selang kecil atau pompa
plastik pada jerigen H2O2 untuk mengalirkan larutan H2O2
50% secara gravitasi ke dalam drum hingga habis sambil terus dilakukan
pengadukan selama pencampuran berlangsung.
5.Kemudian akan terbentuk asap putih
selama pereaksian, hasil penguapan air dan pembentukan O2 murni
selama reaksi-reaksi mengeluarkan panas (eksoterm) sampai 55 oC.
Pengadukan yang intensif menentukan tingkat keberhasilan reaksi.
6.Setelah seluruh H2O2
50% habis bereaksi masukkan 10 L Na2SiO3 kedalam
campuran. Jika diinginkan pasta yang lebih padat, tambahkan lagi Na2SiO3
lebih banyak.
7.CaO2 terbentuk setara dengan
60 Kg kering dengan kadar bahan aktif 60% dengan waktu release aktif oksigen 48
jam.
Daftar pustaka
www.Aiyushirota.com. Standart
Operasional Proses Budidaya Shirotabiota Indonesia.