Gambar 1. Chloramphenicol
Sumber : (commons.wikimedia.org)
Zat aktif yag dilarang beredar dan digunakan pada budidaya perikanan menurut Kepmen. KP No. 20 Th. 2003 & Council directive 96/23/EC, yaitu :
1.
Nitrofuran, termasuk
Furozalidone, Nitronidazole dan derivat-derivat;
2.
Ronidozol;
3.
Dapson;
4.
Chloramphenicol, termasuk
derivat-derivatnya dan garam-garamnya;
5.
Cholichicin;
6.
Chlorpromazone;
7.
Trichlorfon;
8.
Dimetildazole;
9.
Metronidazole;
10.
Aristolochia spp;
11.
Stilbenes termasuk
derivat-derivatnya, garam-garamnya dan ester (Hormon 17-± Methyl);
12.
Steroids sintetis (Methyl
testeron);
13.
Sulfonamides (Sulfadiazine,
Sulfamethazine, Sulfadimethoxine, Sulfanilamide);
14.
Beta Lactam (Penicilin dan
Cephalosporin);
15.
Tertracycline;
16.
Macrolides;
17.
Aminoglycosides (Streptomycin);
18.
Malachite green dan
Leucomalachite green;
19.
Anthelmintcs;
20.
Mycotoxin
21.
Senyawa Organochlorine termasuk
PcBs (Polychlorinated Biphenyls)
Selain
itu, larangan penggunaan antibiotika atau antibakteri, sebagai tambahan/ feed additive atau feed suplement serta dikombinasikan dengan vitamin, mineral dan
atau asam amino lainnya, yaitu:
·
Bacitracin zink
·
Spiramycin
·
Virginamycin
·
Tylosin phospat