Selasa, 22 September 2015

SELEKTIF BREEDING IKAN

 Gambar 1. Contoh selektif breeding ikan laut
(Sumber: http://www.flku.jp)
 Selektif breeding merupakan proses penyeleksian indukan ikan terbaik yang sudah dikembangbiakkan sebelumnya agar dapat menurunkan “strain” tertentu pada anakannya. Dalam selektif breeding ini karakteristik yang paling penting dalam budidaya ikan adalah laju pertumbuhan. Parameter pertumbuhan yang harus diestimasikan adalah heritability, interaksi antara genotif dan lingkungan dan korelasi genetik dengan karakter-karakter yang lain.
            Ada beberapa jenis seleksi indukan yang digunakan. Jenis seleksi indukan yang sudah diaplikasikan pada akuakultur yaitu:
Seleksi masal termodifikasi
Yaitu dengan cara mengumpulkan ikan-ikan dengan ukuran yang sama pada awal pertumbuhan, lalu memilih ikan yang akan dipijahkan sesuai dengan performa laju pertumbuhannya. Teknik ini menghindari variasi fenotip karena perbedaan waktu pemijahan atau penetasan telur.
Seleksi dalam famili
Yaitu mencari individu-individu yang memiliki karakteristik lebih baik (laju pertumbuhan) dari rata-rata nilai karakteristik tersebut pada famii yang sama dalam satu populasi ikan sejenis. Teknik seleksi ini digunakan untuk meminimalisasikan masalah-masalah yang muncul karena keterbatasan fasilitas akuakultur, asynchonus spawning dan inbreeding.
      Seleksi terkombinasi
Yaitu dipilih berdasarkan nilai fenotip individu dan nilai fenotip dari famili mereka. Teknik ini beberapa kali digunakan dalam meningkatkan kualitas indukan pada akuakultur.
      Seleksi secara tidak langsung
Yaitu berdasarkan pada perilaku. Perilaku yang kompetitif merupakan faktor yang paling penting menyebabkan variasi dalam pertumbuhan. Efek dari perilaku ini akan membaurkan estimasi dari pertumbuhan. Perilaku merupakan faktor lain yang harus diperhitungkan dalam penyeleksian, terutama pada distribusi pertumbuhan yang tidak simetris. Namun bagaimanapun korelasi antara “traits” ini harus tetap diperhitungkan.  
BACA SELENGKAPNYA »»