Gambar
1. Parameter Kualitas Perairan
sumber:
(www.fishforums.net)
Dalam
dunia perikanan parameter kualitas air mempunyai peranan yang sangat penting.
Hal ini dikarenakan nilai kualitas aiar dapat menunjukkan apakah air tersebut
layak atau tidak untuk budidaya perikanan. Selain itu, parameter kualitas air
juga mampu mendeteksi tingkat kesuburan perairan. Parameter kualitas air dibagi
menjadi tiga, yaitu :
I.
Parameter Fisika
Parameter fisika adalah
salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur kadar kualitas air yang berhubungan
dengan fisika seperti suhu, kecepatan arus, kecerahan dan tinggi air. Parameter
fisika meliputi :
1.
Suhu
Suhu adalah ukuran derajat panas atau
dinginnya suatu benda (air).
2.
Kecepatan arus
Kecepatan arus adalah gerakan
massa air dari satu tempat ke tempat
lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke
samping) dengan satuan m/s.
3.
Kecerahan
Kecerahan adalah suatu kondisi yang menunjukkan
kemampuan cahaya untuk menembus lapisan air pada kedalaman tertentu.
4.
Kedalaman
Kedalaman
adalah suatu keadaan yang menunjukkan tinggi rendahnya air dengan satuan meter
(m).
5.
Warna air
Warna
air adalah parameter yang menunjukkan warna perairan yang dipengaruhi oleh
jenis substrat atau biota yang mendiami perairan tersebut seperti plankton dan
lain-lain.
6.
Salinitas
Salinitas adalah konsentrasi total
ion di perairan dengan satuan ppt (part
per thousand).
II.
Parameter Kimia
Parameter kimia adalah
parameter yang sangat penting untuk menentukan air tersebut dikatakan baik atau
tidak dalam budidaya perikanan. Parameter kimia meliputi DO, pH, amoniak,
nitrat, nitrit, TAN, TOM, fospor, BOD, COD, alkalinitas, kesadahan, CO2
dan lain-lain. Parameter kimia meliputi :
1. DO
(Dissolved Oxygen)
Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam
air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara dengan satuan ppm
(part per million).
2. pH
(Power of Hydrogen atau Poisson Hard)
pH adalah suatu ekpresi
dari konsentrasi ion hidrogen (H+) di dalam air. Besarannya
dinyatakan dalam minus logaritma dari konsentrasi ion H.
3. COD
(Chemical Oxygen Demand)
Chemical
Oxygen Demand adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan
oleh biota perairan dalam reaksi kimia dengan satuan ppm (part per million).
4. BOD
(Biology Oxygen Demand)
Biology
Oxygen Demand
adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh biota perairan dengan satuan
ppm (part per million).
5. CO2
(Karbondioksida)
Karbondioksida adalah
jumlah karbon yang dihasilkan oleh biota air dalam respirasi dengan satuan ppm
(part per million).
6. Amonia
(NH4)
Amoniak adalah senyawa
yang terbentuk dari oksidasi bahan organik yang mengandung bahan nitrogen dalam
air dengan bantuan bakteri. Amonia merupakan produk sisa metabolisme yang utama dari ikan.
7. Nitrat
(NO3-)
Nitrat adalah hasil
dari proses nitrifikasi oleh bakteri Nitrobacter.
8. Nitrit
(NO2-)
Nitrit adalah hasil
dari proses oksidasi amonia oleh bakteri Nitrosomonas.
9. Total Amonia Nitrogen
(TAN)
Total Amonia Nitrogen
(TAN) adalah gabungan dari beberapa senyawa nitrogen yang meliputi NH4 (amonia terionisasi, karena memiliki ion
positif) dan NH3 (tak terionisasi, karena tidak memiliki ion)
10. Total Organic Matter
(TOM)
Total Organik Matter
(TOM) atau sering disebut bahan organik terlarut total merupakan kandungan
bahan organik total atau keseluruhan di perairan yang terdiri dari bahan
organik terlarut, tersuspensi (particulate) dan koloid.
11. Alkalinitas
Alkalinitas adalah
suatu parameter kimia perairan yang menunjukan jumlah ion karbonat dan bikarbonat.
12. Kesadahan
Kesadahan adalah kandungan mineral
tertentu di dalam air, umumnya yaitu ion kalsium
(Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam
karbonat.
Air sadah atau sering disebut
dengan air keras adalah air yang
memiliki kadar mineral yang tinggi.
13. Total Dissoved Solid
(TDS)
Total Dissoved Solid (TDS) adalah jumlah ukuran zat terlarut (baik itu zat organik maupun anorganik) yang terdapat pada sebuah larutan. TDS menggambarkan jumlah zat terlarut dalam part per million (ppm) atau sama dengan milligram per liter (mg/L).
Total Dissoved Solid (TDS) adalah jumlah ukuran zat terlarut (baik itu zat organik maupun anorganik) yang terdapat pada sebuah larutan. TDS menggambarkan jumlah zat terlarut dalam part per million (ppm) atau sama dengan milligram per liter (mg/L).
14. Total Suspended Solid
(TSS)
Total
Suspended Solid (TSS) adalah residu dari padatan total
yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2μm atau lebih
besar dari ukuran partikel koloid.
15. Hidrogen
Sulfida (H2S)
H2S adalah gas
beracun yang dihasilkan dari hasil penguraian atau perombakan bahan organik
oleh bakteri.
III.
Parameter Biologi
Parameter biologi
adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui kepadatan biota di dalam air.
Biota tersebut dapat berupa plankton, benthos, perifiton, bakteri maupun biota
jenis lainnya. Tetapi dalam dunia perikanan biota yang sering diukur adalah
jenis plankton dan bakteri baik biota yang menguntungkan maupun yang merugikan.
Parameter biologi meliputi :
1. Plankton
Plankton adalah mikroorganisme yang hidup melayang
di perairan, mempunyai gerak sedikit sehingga mudah terbawa oleh arus. Plankton
merupakan salah satu komponen utama dalam sistem rantai makanan atau food chain dan jaring makanan atau food web (Ferianti, 2007). Plankton
dibagi menjadi dua jenis yaitu fitoplankton (plankton tumbuhan) dan zooplankton
(plankton hewan).
2. Bakteri
Bakteri adalah salah satu golongan
organisme prokariotik (tidak mempunyai selubung inti), uniselluler dan
berukuran renik (mikroskopis). Bakteri merupakan organisme yang paling banyak
jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri
ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri yang
menguntungkan seperti golongan Bacillus sp,
Nitrosomonas, Nitrobacter dll. Sedangkan bakteri merugikan antara lain adalah Vibrio sp, Pseudomonas dan lain-lain.
Daftar pustaka
Ferianti FM. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta : Bumi
Aksara.