Gambar 1. Anestesi Ikan Tilapia
(sumber: http://www.digitaljournal.com)
Anestesi
adalah suatu kondisi dimana tubuh atau sebagian tubuh kehilangan kemampuan
untuk merasa (insensibility). Status
anestesi pada dasarnya mencakup analgesi, amnesia, hilangnya kesadaran,
terhambatnya refleks sensoris dan otonomik serta relaksasi otot bergaris.
Anestesi
memiliki efek pada organ diantaranya pada sistem saraf pusat; misalnya bila
sudah menyerang medula dapat menyebabkan kematian, pada kimia darah; pH darah
menurun selama anestesi, oksigenh menurun dan karbondioksida meningkat dan pada
respon stress. Didalam anestesi memiliki tingkat kesadaran, yaitu:
·
Sedasi ringan;
kehilangan sedikit respon untuk stimuli dari luar, keseimbangan normal
·
Sedasi berat;
kehilangan total respon terhadap stimuli dari luar, kecuali tekanan yang kuat,
keseimbangan normal
·
Kehilangan sebagian
keseimbangan
·
Kehilangan keseimbangan
total
·
Kehilangan kemampuan
refleks
·
Depresi medulla;
depresi berat pada pusat nafas di medula
Adapun
bahan-bahan dan dosis yang digunakan dalam anestesi, yaitu:
1.
MS-222
(Tricaine Methane-Sulfonate)
Yaitu
berupa serbuk putih dan mengandung 100% obat murni. Sangat mudah larut dalam
air, bila sudah dilarutkan maka bersifat asam. Dapat dilarutkan dalam air tawar
maupun air asin.
a. Ikan
salmon : 20-25 mg/l
b. Channel
catfish : 100-200 mg/l
c. Tilapia : 100 mg/l
2.
Quinaldine
(2-4 Methylchinolin)
Yaitu
cepat bereaksi dan pemulihan, dapat digunakan dalam jangka waktu lama dan cocok
untuk transportasi.
a. Dosis : 25 mg/l
3.
Phenoxyethanol
Yaitu
berupa cairan berminyak yang tidaj berwarna dan kelarutan dalam air rendah.
a. Dosis : 30-40 cm3/100
l
4.
Benzocaine
Yaitu
berupa kristal tidak berwarna atau bubuk putih.
a. Dosis : 50 mg/l untuk tilapia
5. Minyak
cengkeh
a. Ikan
mas : 40-120 mg/l
b. Rainbow
throut : 2-5 mg/l
c. Umum : 40-60 mg/l
6.
Hipotherma
& elektro anestesi