Gambar 1. Proses Eutrofikasi
(Sumber: http://www.drgeorgepc.com)
Eutrofikasi
adalah suatu
gejala peningkatan unsur hara, terutama fosfor dan nitrogen di suatu ekosistem
air; pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrien yang berlebihan ke
dalam ekosistem ai dan dikatakan eutrofik jika konsentrasi total phosphorus
(TP) dalam air berada dalam rentang 35-100
µg/L; pelepasan nutrisi tumbuhan, khususnya yang mengandung phospor dan
nitrogen dimana kuantitasnya tidak diinginkan dalam badan air, seperti danau
dan kolam. Eutrofikasi merupakanproses alamiah yang
dapat terjadi diperairan dan dipengaruhi oleh morfologi perairan.
Eutrofikasi
dapat menimbulkan sejumlah masalah penting dalam penggunaan air karena
menimbulkan perubahan kehidupan organisme perairan serta menurunkan nilai
estetika dan fungsi perairan. Perubahan yang umum terlihat ialah adanya
pertumbuhan massal mikro dan makrofita. Menurut
Hooper (1971), beberapa parameter yang dapat digunakan sebagai indikator
eutrofikasi suatu perairan, yaitu:
1.
Oksigen (O2)
Penurunan
kadar oksigen pada lapisan hipolimnion dapat digunakan sebagai indikator
eutrofikasi pada perairan yang mempunyai stratifikasi (tingkatan lapisan).
2.
Transparansi
Perubahan
transparansi perairan merupakan petunjuk besarnya kelimpahan plankton yang
dapat digunakan untuk memperkirakan tingkat eutrofikasi.
3.
Morfometri badan air
Terjadi
proses pendangkalan dan bentuk tepi perairan yang lebih beraturan. Indikator
ini mempunyai keterbatasan dalam menentukan dan mengukur perubahan baru yang
disebabkan oleh aktivitas manusia.
4.
Unsur hara dan ion
mineral
Perubahan
kadar unsur hara dan ion lainnya karena adanya masukan pada suatu perairan
dapat digunakan sebagain indikator eutrofikasi.
5.
Organisme akuatik
Timbulnya
jenis baru dan hilangnya jenis organisme perairan lain merupakan indikator yang
baik pada perairan eutrofik yang terjadi secara alami atau karena pengaruh
aktivitas manusia.
6.
Produktivitas
Proses
pembentukan dan peningkatan senyawa organik pada perairan dapat digunakan
sebagai indikator eutrofikasi, misalnya dengan cara mengukur langsung kecepatan
fiksasi karbon oleh mikrofita dan makrofita.
7.
Keanekaragaman
Keanekaragaman
dinyatakan sebagai ukuran yang menggambarkan jumlah jenis organisme. Perubahan
keanekaan yang disebabkan oleh peningkatan unsur hara kemungkinan disebabkan
oleh beberapa bentuk kompetisi antar jenis. Secara matematis indeks keanekaan
(d) merupakan jumlah jenis (S) dengan jumlah individu (N) yang dinyatakan
sebagai S/N.
Eutrofikasi
dibagi menjadi dua jenis yaitu eutrofikasi alami dan eutrofikasi kultural. Eutrofikasi alami yaitu terjadi peningkatan unsur hara bukan
karena aktivitas manusia melainkan oleh aktivitas alami. Sedangkan eutrofikasi
kultural yaitu terjadi karena proses peningkatan unsur hara di perairan oleh
aktivitas manusia.